Padaumur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya.Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor.Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan,sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak
Untukvariasi warna dari jenis ini juga cukup banyak yaitu hitam, otter, putih, agouti, chestnut, dan sable marten. Harga di pasaran untuk usia 2 sampai dengan 3 bulan itu biasanya dibenderol dengan harga Rp 500.000,-. Kelinci ini biasa dijual di pasaran dengan harga Rp 300.000,- untuk usia 3 bulan. 4. Holland Lop . Inilah Cara Membuat
YIiWf. Cara memelihara otter atau berang-berang lebih susah dibandingkan memelihara jenis hewan lain. Memelihara berang-berang atau otter membutuhkan ketekunan yang tinggi serta penanganan yang tepat. Tidak jarang, otter yang dipelihara oleh pemula serta tidak tahu cara memelihara otter yang benar hanya akan menyebabkan kematian pada otter yang dipelihara. Pikirkan lagi tentang niat anda dalam memelihara otter atau berang-berang. Jangan memelihara otter hanya karena ikut-ikutan atau sedang mode. Ingat, memelihara binatang apapun berarti bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup binatang yang dipelihara. Terlebih lagi, otter termasuk binatang yang tidak gampang dipelihara. Terlebih, otter yang masih bayi. Daftar isi konten dalam artikel ini Cara Memelihara Otter atau Berang-berang1. Perhatian khusus cara memelihara anakan Otter2. Perhatian cara memelihara kandang Otter3. Makanan Otter4. Hal penting cara memelihara Otter Cara Memelihara Otter atau Berang-berang 1. Perhatian khusus cara memelihara anakan Otter Otter yang masih bayi membutuhkan perhatian penuh dan penanganan yang tepat. Daya tahan bayi otter amat rentan. Salah satu penyebab kematian bayi otter yang dipelihara antara lain karena asupan makanan atau minuman yang salah, bakteri dan jamur, kepanasan, dan trauma fisik. Hampir 80% bayi otter yang dipelihara berakhir dengan kematian. Maka, saran saya yang pertama, adalah jangan memilih otter yang masih bayi. Pilihlah otter yang berusia lebih dari 4 bulan dan jangan pernah membeli otter yang masih bayi kecuali anda punya waktu 1×24 jam untuk merawatnya. 2. Perhatian cara memelihara kandang Otter Otter adalah hewan semiakuatik yang tidak tahan panas. Dan seperti disebutkan di atas, penyebab kematian otter yang paling utama salahsatunya adalah kepanasan. Tempatkan kandang otter di tempat teduh serta memiliki air yang menggenang di dasarnya, terutama jika otter tersebut hasil tangkapan liar atau terbiasa hidup di kandang dengan air yang menggenang. sebuah kolam berjeruji dengan tempat persembunyian di pojoknya bisa menjadi kandang otter. Persiapkan kandang ini beberapa hari sebelum anda mengadopsi otter. Banyak pemilik otter yang membiasakan otternya agar tidak bergantung pada air. Hal ini juga sebenarnya tidak salah selagi suhu kandang diset agar tidak terlalu panas. Meski otter pada dasarnya adalah hewan semi akuatik, namun anda tetap bisa memelihara otter di kandang jeruji yang tidak memiliki air menggenang di kandangnya dengan catatan kandang itu tidak terlalu panas. Kandang otter bisa dibersihkan secara menyeluruh 2 minggu sekali. Jangan terlalu heran jika kandang otter atau badan otter agak berbau amis. Bagaimana cara agar otter tidak bau amis? Gampang. Jangan memelihara otter. Mencium bau amis adalah salahsatu resiko memelihara otter. 3. Makanan Otter Otter atau berang-berang atau adalah hewan karnivora pemakan daging. Anda bisa memberikan ikan lele untuk pakannya. 4. Hal penting cara memelihara Otter Dalam keadaan apapun, JANGAN PERNAH MENJEMUR OTTER.
Jakarta - Merawat bayi baru lahir tentu bukan hal yang mudah ya, Bunda. Di awal kehidupannya, perlahan-lahan bayi mulai berkembang secara pada bayi yang baru lahir, mereka sudah aktif mencari informasi dan mempelajari hal-hal baru. Menurut spesialis psikososial rehabilitasi Kendra Cherry, selain mengumpulkan informasi baru tentang orang-orang dan dunia di sekitar mereka, bayi juga menemukan hal-hal baru tentang dirinya sendiri."Di 3 bulan pertama usia bayi, akan terjadi perkembangan yang besar dalam mengeksplorasi indera dasar dan belajar banyak tentang tubuh serta lingkungan sekitar," kata Cherry, dikutip dari Very Well Mind. Sedangkan sejak usia 3-6 bulan, bayi mulai mengembangkan indera persepsi yang lebih kuat. Pada usia ini, sebagian besar bayi mulai bisa menirukan ekspresi wajah, merespons suara, dan mengenali wajah membantu si kecil tumbuh dan berkembang secara optimal, tentu kita harus merawat mereka dengan baik ya. Sejak dilahirkan, bayi membutuhkan orang tuanya untuk mengasuh, mengajari hal baru, serta merawat kebutuhan dasar bagaimana cara merawat bayi usia 0-6 bulan? Dilansir berbagai sumber, berikut 5 caranya1. Memberi makan bayiMemberikan air susu ibu ASI secara eksklusif dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO, terutama di 6 bulan pertama usia anak. Ini berarti Bunda tak perlu memberikan makanan atau minuman selain ASI untuk di langsung bayi memberikan banyak manfaat lho. Selain membangun ikatan bonding ibu dan anak, ASI bisa melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, serta baik untuk kesehatan ibu baru yang bingung saat mulai menyusui, bisa konsultasikan ke konselor laktasi ya. Tak ada salahnya juga ikut dalam kelompok diskusi ibu makan bayi ketika mereka lapar, bukan sesuai jadwal atau setiap bayi menangis. Bayi baru lahir biasanya makan setidaknya 8 hingga 12 kali dalam waktu 24 jam, bahkan bisa lebih selama minggu-minggu pertama. Namun, pola makan bisa sangat bervariasi pada setiap ibu menyusui/ Foto Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova2. Pemberian imunisasiUntuk mempertahankan dan meningkatkan imunitas bayi, jangan lupa penuhi kebutuhan imunisasinya. Kemenkes RI mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Hal ini karena imunisasi dasar saja enggak cukup, jadi diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang pun harus sesuai dengan usia anak. Berikut daftar imunisasi untuk bayi- Hepatitis B HB-0 pada bayi berusia kurang dari 24 jam. Pemberian sebanyak 3 dosis, yang pertama usia 0-7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu 1 bulan, selanjutnya di antara usia 3 sampai 6 BCG Bacillus Calmette Guerin untuk bayi usia 1 bulan dengan dosis pemberian sebanyak 1 Polio yang diberikan saat bayi masih di rumah sakit usai melahirkan. Imunisasi polio diberikan secara bertahap setelah polio 1, akan ada 2, 3, 4 dengan interval 4 DPT atau Difteri, Pertusis, dan Tetanus yakni 3 penyakit yang berbeda namun memiliki risiko kematian. Imunisasi DPT sendiri umumnya diberikan 5 kali yakni pada anak usia 2, 4, dan 6 bulan. Selanjutnya di usia 18-24 bulan dan usia 5 Ciptakan lingkungan nyaman untuk tidurMenciptakan lingkungan yang nyaman dan aman penting bagi bayi usia 0-6 bulan. Penempatan posisi yang tepat saat tidur bisa mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome SIDS, bayi berusia kurang dari 6 bulan tidak diharapkan tidur sepanjang malam. Siklus tidur normal mereka lebih pendek dan akan bangun di malam mengurangi risiko SIDS, letakkan bayi untuk tidur di kasur yang kokoh dengan sprei yang tak mudah lepas dan tanpa bantal, selimut tebal atau mainan di hindari juga menidurkan anak di kasur orang dewasa karena tidak didesain untuk keamanan menidurkan anaknya/ Foto iStock4. Memandikan bayiPada bayi yang baru lahir, Bunda bisa memandikannya dengan menggunakan spons di minggu-minggu pertama usianya. Terutama sebelum tali pusar diingat untuk tak terlalu sering memandikan bayi di usia ini, ya Bunda. Untuk beberapa minggu pertama, cukup 1-2 kali saja, kecuali bayi menggunakan popok atau banyak Bunda ingin menggunakan sabun untuk mandi, pilihlah sabun yang sensitif dan ringan untuk kulit bayi. Beberapa produk sabun bisa saja mengiritasi kulit untuk mencuci area popok bayi, di antara jari-jari tangan dan kaki, leher, lengan, lipatan kulit, dan di belakang telinga. Rambut bayi tidak perlu sering dicuci, cukup cuci seminggu Menggendong bayiBagi ibu baru, menggendong bayi usia 0-6 bulan mungkin menjadi tantangan ya. Dr. dr. Ali Sungkar SpOG-KFM dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM mengatakan, prinsip utama menggendong yaitu bayi harus dibuat nyaman dulu."Kalau dipegang saja enggak nyaman, pasti bayi akan menangis dan berontak," kata Ali kepada HaiBunda, beberapa waktu ibu juga butuh pengetahuan dasar yang bisa dipelajari secara bertahap. Pertama, pastikan tangan kita bersih karena sistem imun bayi masih rentan terhadap kebanyakan bayi sering gumoh. Maka dari itu, Bunda bisa gunakan handuk kecil dan letakkan di atas lengan atau bahu untuk berjaga-jaga membersihkan mulut bayi kalau dia gumoh."Saat menggendong bayi, gunakan lekukan siku untuk menopang kepalanya. Teknik ini digunakan karena leher bayi baru lahir belum cukup kuat," kata dokter anak dan penulis buku Heading Home with Your Newborn, Laura Jana, MD, dilansir Mens Health."Untuk menopang punggung, pantat, dan kaki bayi bisa gunakan lengan tangan. Setelah itu geser bayi untuk lebih dekat dengan dada kita, tapi jangan dekap terlalu erat," juga cara tepat memandikan bayi, di video berikut[GambasVideo Haibunda] ank/jue
Cara merawat dan memelihara otter - Saat Anda memutuskan untuk memelihara hewan di rumah berarti tanggung jawab bertambah, karena harus selalu memberi makan, membersihkan kandang, melakukan perawatan untuk hewan tersebut dan lain - lain. Terutama untuk hewan - hewan tertentu yang memerlukan penangan ekstra. Seperti contohnya memelihara otter atau berang - berang. Hewan yang satu ini memang belum umum dipelihara namun hewan ini bisa menjadi sahabat manusia seperti anjing atau kucing jika dirawat dengan benar. Karena otter termasuk hewan liar yang hidupnya berkelompok maka tak heran jika merawatnya pun sedikit susah dan perlu ketelatenan. Baca juga Jangan Sembarangan, Kenali Jenis Jenis Otter yang Dapat Dipelihara Berikut! Jika Anda termasuk pecinta otter dan ingin memilharanya maka harus memperhatikan cara merawat dan memelihara otter berikut ini. Tips merawat otter yang tepat 1. Merawat baby otter Merawat bayi otter membutuhkan penanganan tepat karena bayi sangatlah rentan terhadap makanan, bakteri, virus, dan lain - lain. Jika Anda memutuskan untuk merawat otter mulai bayi maka harus memperhatikan hal berikut a. Jangan memilih otter yang terlalu kecil, setidaknya pilih otter yang sudah dapat membuka mata dan sudah tumbuh beberapa gigi. b. Tempatkan pada kardus atau Anda bisa membuatkan kandang khusus, jangan lupa untuk memberi kain dalam kardus atau kandang tersebut. Perhatikan suhu di dalamnya, usahakan suhu berada di 25-27 derajat/suhu ruangan. c. Baby otter hanya bisa minum susu saja jadi tidak perlu diberi makan lain - lain. Susu yang dianjurkan untuk baby otter yaitu susu yang tidak mengandung laktosa dan saat membuatnya tidak boleh terlalu kental atau terlalu encer. d. Pola makan baby otter berusia kurang lebih 1 bulan adalah setiap 4-6 jam sekali dengan takaran susu 8-15 ml. Dan untuk baby otter lebih dari satu bulan pola makannya setiap 5-8 jam sekali dengan takaran susu 25-30 ml. e. Jangan memberi makan berlebihan karena bisa mengakibatkan kematian pada baby otter. f. Ganti kain/alas otter tiap hari dan cuci kain yang kotor sebelum digunakan kembali. Jangan biarkan kain basah. 2. Merawat otter dewasa a. Karena otter termasuk hewan liar dan semi-akuatik Anda bisa membuatkan kandang yang terdapat kolam kecilnya. Anda juga bisa membiasakan otter untuk tidak bergantung kepada air tapi kandang harus diset tidak terkena panas dan harus sejuk karena otter tidak tahan dengan panas. b. Karena otter tidak tahan panas maka Anda dilarang menjemur otter dalam keadaan apapun. c. Bersihkan kandang secara rutin 1-2 minggu sekali atau jika Anda mengamati kandang sudah kotor. Untuk membuang kotorannya sudah pasti harus rutin setiap hari agar otter tidak terserang penyakit maupun virus. d. Otter atau berang - berang merupakan hewan karnivora untuk itu Anda harus menyiapkan makanan berupa ikan. Untuk otter dewasa tidak perlu memberinya susu. Demikian cara merawat dan memelihara otter yang harus selalu Anda perhatikan agar otter atau berang - berang tidak mudah mati maupun terserang penyakit. Ini Dia Cara Paling Tepat Merawat Otter Peliharaan Oleh wikiotter
Ketika anda memutuskan untuk menjadikan Otter ini Peliharaan di rumah, itu berarti tanggung jawab anda akan menjadi lebih banyak. Dikarena anda harus selalu memberi Baby Otter dan Otter yang sudah Dewasa makanan dan Minuman, membersihkan kandang Otter, juga merawat hewan yang menggemaskan ini. Hewan yang satu ini mungkin tidak sering anda jumpai untuk di jadikan hewan Peliharaan tetapi hewan ini bisa menjadi teman manusia layaknya memelihara anjing atau kucing jika anda merawatnya dengan benar. Karena Otter adalah hewan liar yang hidup berkelompok, tidak mengherankan bahwa merawatnya akan sedikit menyulitkan dan membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra. Jika anda berniat memelihara Baby Otter dan Otter yang sudah dewasa, tentu cara pemeliharaan nya akan berbeda, anda harus mencari tahu terlebih dahulu Tips dan cara merawat Baby Otter dan Otter Dewasa dengan Baik dan benar. Nahh,. untuk itu ngingon memberikan Tips yang singkat namun bermanfaat bagi para pecinta Otter. Sekarang simak baik-baik penjelasannya. Berikut ini adalah Tips Paling Tepat untuk Perawatan Otter 1. Tips Perawatan Baby Otter Perawatan Baby Otter Merawat Baby Otter harus dengan penanganan yang tepat dikarenakan Baby Otter sangat rentan terhadap makanannya, bisa jadi makanan nya mengandung bakteri, virus, dan lain-lain. Cara merawat Baby Otter Jadi bila anda memutuskan untuk Mengadopsi Otter dari Baby, anda harus memperhatikan hal- hal yang akan saya jelaskan seperti berikut ini Otter mempunyai Pola makan saat Otter berumur sekitar 1 bulan, setiap 4 - 6 jam sekali dengan di beri minum susu 8 - 15 ml susu. Dan untuk Baby Otter lebih dari satu Bulan pola makannya bisa lebih dari 5-8 jam sekali dengan di beri minum susu 25-30ml. Otter yang masih Baby hanya dapat meminum susu sehingga anda tidak perlu memberikan baby Otter makanan apa pun. Susu yang disarankan untuk Baby Otter adalah susu yang tidak mengandung laktosa dan ketika membuatnya tidak boleh terlalu encer atau terlalu kental. Tidak di anjurkan memberikan Baby Otter makanan yang Berlebihan Karena dapat menyebabkan kematian Pada Baby Otter. Jika Anda ingin memelihara Otter sejak Bayi namun Janganlah anda memilih Otter yang masih terlalu kecil, setidaknya pilihlah Otter yang telah bisa membuka matanya dan telah memiliki beberapa gigi. Gantilah kain yang anda gunakan untuk alas Baby Otter anda, jangan pernah Menunggu sampai kain kotor. Jangan pula biarkan kain yang anda gunakan lembab atau basah gunakan lah kain kering dan berbahan lembut. Tempatkan di kotak kardus atau Anda bisa membuat Sendiri lebih baik lagi anda Membeli Kandang khusus Otter, Perhatikanlah suhu di dalam kandang Otter anda, cobalah untuk menjaga suhu didalam nya pada kisaran 25 - 27 derajat / suhu di dalam ruangan. 2. Tips perawatan Otter Dewasa Anda tidak akan terlalu repot jika anda merawat otter yang sudah dewasa, karena sistem imunitas dari otter dewasa sudah kuat maka anda tidak akan terlalu direpotkan, tetapi meski begitu anda juga perlu tahu tips Perawatan otter yang sudah Dewasa yaitu Selalu bersihkanlah kandang Otter secara teratur 1 - 2 minggu sekali, akan tetapi bila anda melihat kandang Otter sudah kotor anda tentu harus lebih sering lagi membersihkannya. Buang Setiap hari kotoran Otter anda agar tidak mudah terjangkit penyakit atau virus yang akan membuat otter anda Sakit dan dapat berakibat kematian pada Hewan Peliharaan anda. Tips merawat Otter Dewasa Otter termasuk hewan karnivora yang berarti hewan ini termasuk pemakan Daging, jadi anda harus menyiapkan makanan mereka dalam bentuk daging yaitu ikan. Untuk Otter yang sudah dewasa anda tidak perlu memberikan otter susu lagi. Otter termasuk hewan liar dan semi-aquatik, jadi hewan ini tidak akan bertahan pada suhu Panas, maka anda dapat membuatkan Otter kandang dengan kolam kecil. Anda juga dapat membuat berang-berang tidak bergantung pada air tetapi kandang harus diatur agar tidak terkena panas dan harus mempunyai suhu yang sejuk karena Otter tidak akan bertahan pada suhu panas yang ekstrim. Demikianlah pembahasan dan informasi cara paling tepat saat merawat Baby Otter dan Otter yang telah dewasa yang kita rangkum secara singkat. Saya harap anda selalu memberikan kasih sayang kepada hewan ini karena hewan ini tidak hanya membutuhkan kandang yang besar dan bagus tapi juga membutuhkan kasih sayang dari tuan nya.
Cara merawat otter- Halo teman teman kalian pasti tahu dengan binatang yang satu ini kan? Yups, otter bukan lagi binatang yang asing di telinga kita. Di beberapa wilayah dia disebut sebagai berang-berang, linsang atau wergul. Habitat aslinya adalah di perairan. Sebab dia tergolong hewan semi akuatik. Yaitu hidupnya banyak dihabiskan di daerah perairan atau di lingkungan berair. Seperti pinggiran sungai, danau dan lain sebagainya. Bagi kami memelihara binatang semacam otter itu sangat menyenangkan. Apalagi kalau masih kecil, wajahnya gemesin banget. Rasanya pengin cubitin pipinya otter terus Hee. Di samping wajahnya yang menggemaskan, binatang ini juga memiliki karakter lucu dan sangat cerdas. Dia mudah dilatih dan bisa bonding mendekat saat dipanggil. Akan tetapi bagi teman teman yang baru membeli otter, harus banyak banyak mencari informasi terkait perawatan hewan peliharaan yang satu ini. Jangan sampai kalian para pemula salah langkah dalam merawat otter. Akibatnya nanti dia akan sakit atau malah mati. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini salah satu Admin akan berbagi ilmu terkait cara merawat hewan otter yang baik dan benar untuk pemula. Mulai dari masih bayi sampai dewasa. Pokoknya akan kami ulas dengan lengkap dan sepenuh hati berdasarkan pengalaman dan juga hasil diskusi kami di grup grup media sosial. Cara Merawat Otter yang Baik dan Benar Kami akan membahas perawatan otter sesuai urutan usia. Mulai dari merawat otter yang masih merem sampai dewasa. Yuk, simak satu persatu jangan sampai ada yang dilewati. 1. Cara Merawat Bayi Otter yang Masih Merem Bagi pemula kami sarankan untuk membeli otter yang sudah berusia 3 bulan. Di usia tersebut minimal dia sudah bisa melek dan bisa makan mandiri dengan ikan yang dicincang. Sebab di usia yang masih merem lebih besar risiko merawatnya. RENTAN MATI. Namun kalau memang kalian sudah terlanjur membeli otter yang belum melek, maka akan saya berikan tips perawatannya. Silahkan bagi yang punya otter kecil masih merem perhatikan poin poin di bawah ini Sediakan kotak berupa kardus atau yang lainnya untuk beby otter masih merem. Lalu diberi alas berupa kain agar hangat. Untuk contohnya bisa kalian lihat pada gambar di atas. Lalu letakkan kardus dan baby otter di ruangan yang sejuk. Suhunya kira-kira antara 25-27 derajat. Selama masih berusia mingguan atau satu bulan, sebaiknya cukup diberi susu saja. Susu yang non laktosa semisal SGM usia 0-6 bulan. Nanti akan dijelaskan dipoin berikutnya Nah itulah inti dari perawatan otter masih merem. Adapun teknis perawatan lainnya akan di bahas di bawah ini. Pokoknya jangan ada yang dilewati. 2. Menyediakan Dot Hewan dan Susu untuk Otter Sebagaimana yang kami katakan di atas. Otter di bawah usia 2-3 bulan masih perlu diberi susu. Makanya kalian wajib menyediakan dot/spet dan susunya. Kalau mau nyari, kalian bisa pergi ke toko hewan. Sekarang sudah banyak dot khusus hewan yang diperjualbelikan. Untuk susunya, kebanyakan rekan-rekan di grup komunitas memakai SGM usia 0-6 bulan. Tapi kalian boleh juga mencoba yang lain, yang penting rendah laktosa. Kalau bisa yang tidak ada kandungan lactosanya seperti susu anak kucing. 3. Cara Membuat Susu untuk Bayi Otter Untuk penyajian susu otter sangatlah mudah. Sama seperti ingin menyajikan pada bayi manusia, yaitu masukan susu rendah laktosa ke dalam wadah dot kucing. Lalu masukan air hangat lalu dikocok kocak sampai susu SGM dan air menyatu larut. Tapi usahakan jangan terlalu kental. Pola makannya tergantung usia otter. Kalau yang masih berumur 1 bulan atau bulan maka diberikan susu sebanyak 8-15 ml susu dengan durasi 4-6 jam sekali. Kalau yang umur 2 bulan sampai 3 bulan, kadang sudah melek. Jadi diberikan susu 25-30 mililiter dengan durasi waktu 5-8 jam sekali. Perlu kalian perhatikan, untuk pemberian susu kepada bayi otter usia di bawah bulan sebaiknya jangan sampai tersedak. Bisa menyebabkan kematian. Itulah mengapa jangan mengadopsi otter yang masih merem, sebab rentan kematian. Kecuali kalau kalian ternak, ada induknya. 4. Sediakan Kandang Otter Apabila umur otter sudah agak dewasa sebaiknya dibelikan kandang besi yang biasa dipakai kandang musang. Kalau bisa malah dibuatkan kandang yang luas beserta kolam kecil berisikan air. Karena otter ini suka tempat basah, kalau terlalu lama terkena panas bisa dehidrasi. Jika dehidrasi umumnya dia akan mengeluarkan air liur yang baunya amis. Baca juga Cara Menghilangkan Bau Otter yang Amis 5. Mengajak Otter Bermain Ajaklah dia bermain, namun berhubung otter tidak tahan panas maka sediakan air minum botolan agar dia tidak kekurangan air. Mengajak bermain bisa menambah kedekatan hewan peliharaan dan pemiliknya. Ada banyak bentuk permainan yang dapat anda terapkan bersama berang-berang. Misalnya di ajak keluar, dilatih di samping air dan lain sebagainya. 6. Menyediakan Makanan Otter Cara merawat otter yang paling penting adalah pemberian pakan. Sama seperti makhluk hidup lainnya, otter membutuhkan asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi demi mendorong pertumbuhannya. Sehat tidaknya otter ditentukan oleh jenis makanan yang diberikan. So, hati hati dalam memberikan makanan ya! Apa sih makanan untuk otter yang menyehatkan? Sebagai binatang karnivora, otter memakan daging-dagingan. Di alam liar biasanya dia mencari ikan, keong atau udang di pinggir sungai. Tapi saat di rumah kalian bisa memberikan daging lele yang sudah dicacah. Kalau masih kecil bisa diblender dulu. Jenis lain bisa dikasih telur rebus. Intinya semacam ikan-ikanan. 7. Jaga Kebersihan Kandang Otter Sumber penyakit berasal dari kandang yang kotor. Jika memang sudah terlihat kotor sebaiknya langsung dibersihkan. Mulai dari sisa-sisa makanan sampai kotoran otter. Kami sendiri rutin membersihkan 1-2 minggu sekali. 8. Otter Diajak Mandi atau Berenang Poin terakhir merupakan poin pendekatan. Sebenarnya sama seperti poin kelima, namun bedanya di sini kalian hanya mengajarkan mandi di kali atau di bak. Dengan demikian dia akan lebih mengenali siapa ownernya. Silahkan tonton video hewan otter berenang di bawah ini Nah itulah cara merawat otter dari masih bayi merem sampai dewasa. Semoga pengalaman kami ini juga bermanfaat buat para pemula di seluruh penjuru Indonesia dan di setiap generasi.
cara merawat otter umur 4 bulan